PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Salah satu kriteria yang sebaiknya
di gunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran
dan kemudahan memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum tersedia maka
pendidik berupaya untuk mengembangkannya sendiri. Sebelum membahas tentang
pengembangan media pengajaran tersebut perlu dikemukakan prinsip umum yang
perlu dikemukakan prinsip umum yang perlu diperhatikan pada saat mencari dan
menentukan jenis media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
Peranan media akan terlihat jika pendidik pandai memanfaatkannya. Ketika
fungsi-fungsi media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar
maka akan terlihat peranannya sebagai berikut:
·
Media
yang digunakan pendidik sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu
bahan yang disampaikan.
·
Media
dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan
oleh para peserta didik.
·
Media
sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
Bertolak dari fungsi dan peranan media
diharapkan pemahaman pendidik terhadap media menjadi lebih jelas sehingga tidak
memanfaatkan media secara sembarangan. Pendidik dapat mengembangkan media
sesuai kemampuannya dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor
dalam memilih dan menentukan media yang akan digunakan dalam proses belajar
mengajar. Langkah-langkah dalam pemanfaatan media:
·
Merumuskan
tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
·
Persiapan
pendidik. Pada fase ini pendidik memilih dan memanfaatkan media massa yang akan
dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
·
Persiapan
kelas. Peserta didik atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima
pelajaran dengan menggunakan media tertentu.
·
Penyajian
dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan
memanfaatkan media pengajaran.
·
Kegiatan
belajar peserta didik. Pada fase ini peserta didik belajar dengan memanfaatkan
media pengajaran.
·
Evaluasi
pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana
tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh
media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar peserta
didik.
Sebagai mana telah diutarakan di
atas, bahwa salah satu jenis media yaitu media visual. Media visual (image)
memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman (melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar lebih efektif,
visual ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus
berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya
proses informasi. Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk
penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut :
·
Usahakan
visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan,
dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati karena gambar
yang amat rinci dengan realisme sulit diproses dan dipelajari bahkan seringkali
mengganggu perhatian peserta didik untuk mengamati apa yang seharusnya
diperhatikan.
·
Visual
digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
·
Gunakan
grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit
demi unit pelajaran untuk digunakan.
·
Ulangi
sajian visual dan libatkan audience untuk meningkatkan daya ingat.
·
Gunakan
gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan konsep-konsep
yang divisualkan itu secara berdampingan.
·
Hindari
visual yang tidak berimbang.
·
Tekankan
kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
·
Visual
yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
·
Visual,
khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.
·
Visual
yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila
jumlah obyek dalam visual yang akan ditafsir dengan benar sebaiknya terbatas,
jumlah aksi terpisah yang penting pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan
benar, semua obyek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik
sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.
·
Unsur-unsur
pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari
unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
·
Caption
(keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk menambah
informasi yang sulit dilukiskan secara visual, seperti lumpur, dan kemiskinan,
memberi nama orang, tempat, atau obyek, menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan
dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan menyatakan apa yang orang dalam
gambar itu sedang kerjakan, pikirkan, atau katakan.
·
Warna
harus digunakan secara realistik.
·
Warna
dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan
komponen-komponen.
Visualisasi pesan, informasi, atau
konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik dapat dikembangkan dalam
berbagai bentuk, seperti foto, gambar / ilustrasi, sketsa / gambar garis,
grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto
menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu
obyek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis dan artistik
sesuatu obyek atau situasi. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual
ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual dan grafik itu.
Hal ini bisa dicapai dengan mengatur
dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksasama.
Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain yang ada di sekitar
kita, seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak
gagasan untuk merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual
yang akan ditampilkan. Tataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan.
tataan tersebut haruslah dapat dimengerti, terang / dapat dibaca, dan dapat
menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh
penggunaannya. Hal-hal lain yang juga harus diperhatikan adalah:
1.
Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu
mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen
yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami pesan yang
disajikan visual itu. Pesan yang panjang dan rumit haruslah dibagi-bagi agar
mudah dibaca. Demikian pula teks yang menyertai bahan visual haruslah dibatasi
misalnya antara 15 sampai dengan 20 kata. Kata-kata harus memakai huruf yang
sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam
satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga
harus ringkas dan padat dan mudah dimengerti.
2.
Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan
yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika di amati akan
berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan
menyatu sebagai suatu keseluruhan sehinggga visual itu merupakan suatu bentuk
menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi
yang dikandungnya.
3.
Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang
sesederhana mungkin, dan diperlukan penekanan agar menarik minat. dengan
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang, penekanan
dapat diberikan kepada unsur terpenting.
4.
Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih
sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan
meskipun tidak seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal. pengembangan
formal dan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan
bereksperimen dari perancang visual.
5.
Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing dapat
membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu pemilihan bentuk sebagai
unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu
diperhatikan.
6.
Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan
unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian untuk mempelajari suatu
urutan-urutan khusus.
7.
Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang
dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untuk
penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8.
Warna
Warna merupakan unsur visual yang
penting, tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak
yang baik. warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan,
atau membangun keterpaduan. disamping itu akan menimbulkan efek realisme pada
situasi yang digambarkan dan menciptakan respon emosional tertentu. Ada tiga
hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna, yaitu pemilihan
warna khusus (merah, biru, kuning, dan sebagainya), nilai warna (tingkat
ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual
tersebut), dan insensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang
diinginkan.
Source of:
UNIMED-Article-23452-Johannes Jefria Gultom.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar