Senin, 04 April 2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Salah satu kriteria yang sebaiknya di gunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan kemudahan memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum tersedia maka pendidik berupaya untuk mengembangkannya sendiri. Sebelum membahas tentang pengembangan media pengajaran tersebut perlu dikemukakan prinsip umum yang perlu dikemukakan prinsip umum yang perlu diperhatikan pada saat mencari dan menentukan jenis media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Peranan media akan terlihat jika pendidik pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar maka akan terlihat peranannya sebagai berikut:
·         Media yang digunakan pendidik sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu
bahan yang disampaikan.
·         Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan
oleh para peserta didik.
·         Media sebagai sumber belajar bagi peserta didik.

Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman pendidik terhadap media menjadi lebih jelas sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Pendidik dapat mengembangkan media sesuai kemampuannya dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dan menentukan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Langkah-langkah dalam pemanfaatan media:
·         Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
·         Persiapan pendidik. Pada fase ini pendidik memilih dan memanfaatkan media massa yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
·         Persiapan kelas. Peserta didik atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu.
·         Penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran.
·         Kegiatan belajar peserta didik. Pada fase ini peserta didik belajar dengan memanfaatkan media pengajaran.
·         Evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik.
Sebagai mana telah diutarakan di atas, bahwa salah satu jenis media yaitu media visual. Media visual (image) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar lebih efektif, visual ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut :
·         Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati karena gambar yang amat rinci dengan realisme sulit diproses dan dipelajari bahkan seringkali mengganggu perhatian peserta didik untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.
·         Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
·         Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan.
·         Ulangi sajian visual dan libatkan audience untuk meningkatkan daya ingat.
·         Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan.
·         Hindari visual yang tidak berimbang.
·         Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
·         Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
·         Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.
·         Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila jumlah obyek dalam visual yang akan ditafsir dengan benar sebaiknya terbatas, jumlah aksi terpisah yang penting pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar, semua obyek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.
·         Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
·         Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, seperti lumpur, dan kemiskinan, memberi nama orang, tempat, atau obyek, menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan, atau katakan.
·         Warna harus digunakan secara realistik.
·         Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen.

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar / ilustrasi, sketsa / gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu obyek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu obyek atau situasi. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual dan grafik itu.
Hal ini bisa dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksasama. Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain yang ada di sekitar kita, seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan untuk merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. Tataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. tataan tersebut haruslah dapat dimengerti, terang / dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunaannya. Hal-hal lain yang juga harus diperhatikan adalah:
1.      Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan yang panjang dan rumit haruslah dibagi-bagi agar mudah dibaca. Demikian pula teks yang menyertai bahan visual haruslah dibatasi misalnya antara 15 sampai dengan 20 kata. Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas dan padat dan mudah dimengerti.
2.      Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika di amati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehinggga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3.      Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, dan diperlukan penekanan agar menarik minat. dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
4.      Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal. pengembangan formal dan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan bereksperimen dari perancang visual.
5.      Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
6.      Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7.      Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8.      Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau membangun keterpaduan. disamping itu akan menimbulkan efek realisme pada situasi yang digambarkan dan menciptakan respon emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna, yaitu pemilihan warna khusus (merah, biru, kuning, dan sebagainya), nilai warna (tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual tersebut), dan insensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang diinginkan.

Source of: UNIMED-Article-23452-Johannes Jefria Gultom.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar