DEFINISI LEMBAR KERJA SISWA
Lembar Kerja Siswa adalah sumber belajar penunjang yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa mengenai materi kimia yang harus mereka kuasai (Senam,
2008). LKS merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Melalui LKS ini akan memudahkan
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mengefektifkan
waktu, serta akan menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran.
MANFAAT LEMBAR KERJA SISWA
Mengajar dengan menggunakan LKS ternyata semakin populer terutama pada
masa dekade terakhir ini. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan LKS (Hendro
Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992 : 40), antara lain :
1. Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi
belajar dari suasana “guru sentris” menjadi “siswa sentris”.
2. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep
melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja.
3. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan
sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya.
4. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA
Pengembangan LKS dapat dilakukan dengan dengan mengadaptasi langkahlangkah
pengembangan Modul / Paket Belajar (B. Suryobroto, 1986 : 155). Berdasakan
langkah-langkah pengembangan Modul dan Paket Belajar tersebut, maka LKS
dapat dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan standar kompetensi, judul, dan tujuan pembelajaran (kompetensi
dasar) yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) merupakan
TPU pada Kurikulum 1994, sedangkan indikator merupakan TPK.
2. Menganalisis dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Merumuskan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b) Memilih dan menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
c) Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar.
PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA
Menurut T. Raka Joni (1983 : 43-45), penilaian LKS dapat diadaptasi dari cara
penilaian Paket Belajar, yaitu :
Penilaian pra input, yaitu penilaian yang dilakukan segera setelah LKS selesai
disusun dengan tujuan untuk pemantapan / penyempurnaan sebelum LKS disebar
luaskan. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengembang dengan cara menganalisis
LKS berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan bantuan instrumen
penilaian yang merupakan terjemahan dari kriteria tersebut.
2. Penilaian input, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui peran LKS dalam
keseluruhan program uji coba. Penilaian ini dilakukan sebelum LKS diterapkan di
dalam kelas. Penilaian dilakukan oleh personel yang terlibat dalam uji coba, seperti
: tim pengembang, dosen, dan administrator. Cara penilaian sama dengan
penilaian pra input.
3. Penilaian proses, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui seberapa jauh LKS
tersebut sesuai dengan kondisi kelas yang sebenarnya, yang akhirnya akan
dipakai untuk penyempurnaan atau merevisi LKS. Penilaian ini dilakukan ketika
LKS sedang diterapkan. Caranya dapat dengan mengadakan observasi kelas dan
wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat.
Beberapa hal yang juga sangat perlu diperhatikan dalam penilaian kualitas LKS
adalah :
1. Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan / isi dari
gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS. Gambar fotografi yang
berkualitas tinggi belum tentu dapat dijadikan gambar LKS yang efektif. Oleh
karena itu, yang lebih penting adalah kejelasan pesan / isi dari gambar itu secara
keseluruhan.
2. Penampilan
Penampilan adalah sangat penting dalam LKS. Pertama-tama siswa akan tertarik
pada penampilan LKS, bukan isinya. Apabila suatu LKS ditampilkan dengan penuh
kata-kata, kemudian ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa,
hal ini menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan dan tidak menarik.
Apabila ditampilkan dengan gambar saja, itu tidak mungkin karena pesan / isinya
tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara
gambar dan tulisan.
KRITERIA LEMBAR KERJA SISWA
Menurut Endang Widjajanti (2010), aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh suatu
LKS yang baik yaitu:
a. Pendekatan penulisan adalah penekanan keterampilan proses, hubungan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kehidupan dan kemampuan mengajak
siswa aktif dalam pembelajaran.
b. Kebenaran konsep adalah menyangkut kesesuaian antara konsep yang
dijabarkan dalam LKS dengan pendapat ahli kimia dan kebenaran materi
setiap materi pokok
c. Kedalaman Konsep terdiri dari muatan latar belakang sejarah penemuan
konsep, hukum, atau fakta dan kedalaman materi sesuai dengan kompetensi
siswa berdasarkan Kurikulum KTSP
d. Keluasan Konsep adalah kesesuaian konsep dengan materi pokok dalam
kurikulum KTSP, hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari dan
informasi yang dikemukakan mengikuti perkembangan zaman Kejelasan kalimat adalah berhubungan dengan penggunaan kalimat yang
tidak menimbulkan makna ganda serta mudah dipahami
f. Kebahasaan adalah penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan mampu
mengajak siswa interaktif
g. Evaluasi belajar yang disusun dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotorik secara mendalam
h. Kegiatan siswa / percobaan kimia yang disusun dapat memberikan pengalaman
langsung, mendorong siswa menyimpulkan konsep, hukum atau
fakta serta tingkat kesesuaian kegiatan siswa / percobaan kimia dengan
materi pokok Kurikulum KTSP.
i. Keterlaksanaan meliputi kesesuaian materi pokok dengan alokasi waktu di
sekolah dan kegiatan siswa / percobaan kimia dapat dilaksanakan.
j. Penampilan Fisik yaitu desain yang meliputi konsistensi, format, organisasi,
dan daya tarik buku baik, kejelasan tulisan dan gambar dan dapat
mendorong minat baca siswa.
Source : http://digilib.unila.ac.id/1753/8/BAB%20II.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/das-salirawati-msi-dr/19penyusunnan-dan-kegunaan-lks.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar