Senin, 21 Maret 2016

TUGAS MANDIRI
PERMAINAN DENGAN KONSEP FISIKA
Nama Alat Permainan                         : Gasing
Sasaran                                                : Anak-anak SD, SMP dan SMA
Aspek yang dikembangkan/fungsi      :
1.      Mengembangkan psikomotorik anak
2.      Mengembangkan kognitif/daya pikir anak
3.      Sebagai media pengenalan pemainan yang berhubungan dengan konsep fisika yaitu Hukum Newton I & II, Hukum Torsi dan momentum sudut, gaya gesek, tekanan, gerak melingkar (kecepatan sudut, kecepatan linear).
4.      Meningkatkan kreatifitas anak dalam bermain
Tema yang dikembangkan                  : Lingkungan
Bahan dan alat                                    : Kayu keras yang berbentuk bulat lonjong ataupun  silinder, seutas tali
Cara/ langkah pembuatan                    : Cara membuat gasing dari bahan kelahar, yaitu: 
1.    Siapkan bahan-bahan berupa 1 buah bearing, 2 buah ring, 2 buah mur pentil, 1 buah pentil ban dalam sepeda motor yang sudah dipisahkan dari karet ban dalamnya, sebilah kawat sepanjang kurang lebih 15 cm dapat menggunakan  jeruji sepeda, atau kawat lain yang penting bisa masuk ke lubang pentil bagian atas, serta seutas tali untuk menarik (memutar) gasing
2.    Pasang mur pertama pada pentil hingga mendekati bagian pangkal pentil, setelah itu masukan ring, lalu masukan bearing. Masukan lagi satu ring sehingga dua ring menjepitbearing (kelahar) pasang mur dan kencangkan sehingga bearing tidak bergerak sambil mengatur posisi pentil persis ditengah (bertindak sebagai poros).
3.    Keluarkan bagian isi pentil (bagian dalam yang berfungsi untuk menahan udara keluar), lalu pasang secara terbalik bagian ini berfungsi sebagai titik tumpu, jika dirasa perlu bisa tambahkan lem besi agar tidak goyang.
4.    Gasing sudah siap digunakan.

Gambar / sketsa                                   :

Cara penggunaan        :
1.      Lilitkan tali pada bagian antara pangkal pentil dan mur, lalu jika lilitan sudah dirasa cukup masukan bilah kawat besi pada bagian lubang pangkal pentil sembari memegang gasing dengan posisi titik tumpu dibawah/diletakan dilantai atau arena bermain.
2.      Tarik tali dan untuk sesaat tahan bilah kawat agar gasing tidak mental, kemudian dengan cepat angkat bilah kawat jika lilitan tali sudah ditarik habis dan gasing sudah berputar.
3.      Bermainlah dengan temanmu dan adu putaran gasing siapa yang paling lama. Jika tarikan kalian cukup kuat biasanya gasing yang beradu akan menimbulkan percikan bunga api yang keren. Untuk arena sederhana bisa gunakan bekas kuali yang sudah tidak terpakai sebagai arena darurat. 

Source of :                   http://www.tumbangbaraoi.com/
                                   


PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian
Pengertian media pembelajaran menurut Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2006:4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Di lain pihak, National Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.
Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media, dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada media adalah:
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yangterdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5. Media Pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder).
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana & Rivai (2002;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu : pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak se mata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainlain. Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut: Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir. Oleh karena itu,akan dapat  mengurangi verbalisme, memperbesar perhatian siswa, meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa fungsi media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
·         Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
·         Media pembelajaran dapat meningkatkan clan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
·         Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

Kriteria Media Pembelajaran
Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran menurut Sudjana & Rivai (2002:34) sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a)      Ketepatannya dengan tujuan pelajaran; artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran.
b)      Dukungan terhadap isi bahan ajar; artinya bahan ajar yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c)      Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.

Pengembangan Media Pembelajaran
Ditinjau dari kesiapan untuk digunakan, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni media yang sudah tersedia dan siap dimanfaatkan (media by utilization) dan media yang diperlukan namun belum tersedia sehingga perlu dirancang dan dikembangkan secara khusus untuk tujuan pembelajaran tertentu. Media pembelajaran dalam kelompok pertama dapat berupa media komersial yang dikembangkan oleh industri media atau media yang dapat diperoleh secara gratis dari Internet atau dari pengembangannya langsung.
Di dalam memanfaatkan media pembelajaran yang sudah ada, dosen maupun guru harus melakukan pemilihan yang tepat media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dalam hal ini, Strauss dan Frost (1999, dikutip dalam Craig L. Scanlan, tt) mengidentifikasi sembilan faktor kunci yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran, yakni:
(1) kendala sumber daya lembaga,
(2) kesesuaian dengan materi pembelajaran,
(3) karakteristik pebelajar,
(4) sikap dan tingkat keterampilan dosen/guru,
(5) tujuan pembelajaran,
(6) hubungan dalam proses pembelajaran,
(7) lokasi pembelajaran,
(8) waktu pembelajaran (sinkron atau asinkron), dan
(9) tingkat kekayaan media.







Faktor-faktor ini digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Konseptual: Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran (Strauss and Frost,1999 dikutip dalam Craig L. Scanlan, tt)
Reiser dan Dick (1996 dikutip dalam Craig L. Scanlan, tt) memberikan kriteria pemilihan media pembelajaran yang lebih global, yakni tiga kriteria pokok: (1) kepraktisan, (2) kesusuaian dengan pembelajaran, dan (3) kesesuaian dengan proses pembelajaran.
1. Kepraktisan: Apakah media yang dimaksud bersifat praktis dalam arti sudah tersedia dan mudah didapat, tidak mahal, pemakaiannya mudah (tidak memerlukan pelatihan khusus), dimengerti oleh pengajar? Sebelum memutuskan untuk memilih dan menggunakan suatu media pembelajaran, seorang dosen/guru perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
·         Kapasitas ruang kelas;
·         Jarak pandang dan jangkauan tingkat kedengarannya media tersebut;
·         Sejauh mana penggunaan media dapat diinterupsi oleh respon siswa atau aktivitas lain serta pemberian umpan balik kepada siswa;
·         Sejauh mana presentasinya dapat disesuaian dengan respon siswa;
·         Apakah di dalam pembelajaran diperlukan stimulus yang berupa gerakan, warna, gambar diam, ucapan/suara, tulisan;
·         Apakah alur penyajian materi di dalam media bersifat linier atau fleksibel dan dapat diulang-ulang;
·         Kompatibilitas (ketersediaan perangkat pendukung, baik hardware maupun software)
·         Kemungkinan gangguan yang ditimbulkan oleh penggunaan media
·         Kemudahan mengatasi masalah yang muncul jika terjadi kegagalan peralatan
·         Seberapa mudah media digunakan
·         Ketersediaan dana untuk mengadakan dan memanfaatkan serta merawat media tersebut
·         Perbandingan biaya dan tingkat efektivitas media
·         Reliabilitas media (tidak mudah rusak)
·         Kelengkapan dokumentasi (petunjuk pemakaian) dan materi pendukung (misalnya lembar kerja siswa).
·         Keterpakaian kembali (reusable): sebagian atau seluruh media dapat digunakan untuk pembelajaran topik-topik lain atau topik yang sama untuk kelas berbeda.
2. Kesesuaian dengan pembelajaran: Apakah media yang dimaksud sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan pengalaman siswa?
3. Kesesuaian dengan proses pembelajaran: Apakah media tersebut sesuai dengan strategi pembelajaran yang direncanakan? Apakah media tersebut dapat digunakan untuk menyajikan pelajaran yang dirrencanakan secara efektif dan efisien? Apakah media tersebut dapat mempermudah siswa mencapai tujuan belajar yang direncanakan? Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk memilih media yang sesuai adalah sebagai berikut:
·         Tugas-tugas atau aktivitas belajar yang paling penting serta hasil belajar yang diinginkan.
·         Atribut media yang paling cocok untuk diterapkan sesuai dengan hasil belajar yang diinginkan.
·         Ketersediaan bahan ajar yang dapat digunakan.
·         Kemungkinan penggunaan beberapa teknologi atau media, dan apakah mereka saling melengkapi atau saling mengganggu.

Cakupan Pengembangan Media Pembelajaran
Dalam mengembangkan suatu media, apalagi media yang digunakan untuk proses pembelajaran harus memperhatikan banyak pertimbangan. Ketika mengembangkan media pembelajaran harus tersusun secara sistematik. Sehingga jika dirangkai, akan menghasilkan sikkus pengembangan media, yaitu:

Perencanaan                 Pengembangan

 


Implementasi                           Penilaian
Pertimbangan pemanfaatan media diantaranya adalah:
Ø  Karakteristik Warga belajar; jenis kelamin, pekerjaan, kebutuhan, kecakapan/ kemampuan  awal
Ø  Tujuan pembelajaran
Ø  Materi pembelajaran
Ø  Metode pembelajaran
Ø  Kondisi pembelajaran
Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual anak yang dibagi ke dalam empat periode, yaitu :
1.      Periode sensori-motor ( 0 – 2,0 tahun )
2.      Periode pra-operasional (2,0 – 7,0 tahun )
3.      Periode operasional konkret ( 7,0 – 11,0 tahun )
4.      Periode opersional formal ( 11,0 – dewasa )
Selain itu, pengalaman belajar juga harus perlu diperhatikan, berikut Edgar Dale mengenai tangkapan pembelajaran:
1.      75% mata
2.      13% telinga
3.      12% lainnya
Prinsip Media Pembelajaran
Kriteria tersebut lebih dikenal istilah 7-M, yaitu:
1.      Mudah; artinya mudah membuatnya, mudah memperoleh bahan dan alatnya, serta mudah menggunakannya.
2.      Murah;  artinya  dengan  biaya  sedikit,  jika  memungkinkan  bahkan  tanpa  biaya,  media pembelajaran tersebut dapat dibuat.
3.      Menarik; artinya menarik atau merangsang perhatian  warga belajar  (peserta  pembelajaran), baik dari sisi bentuk, warna, jumlah, bahasa maupun isinya.
4.      Mempan;  artinya  efektif  atau  berdayaguna  bagi  warga  belajar  (peserta  pembelajaran) dalam memenuhi kebutuhannya.
5.      Mendorong;  artinya  isinya  mendorong  warga  belajar  (peserta  pembelajaran)  untuk bersikap  atau  berbuat  sesuatu  yang  positif,  baik  untuk  dirinya  sendiri  maupun lingkungannya sesuai tujuan belajar yang diharapkan.
6.      Mustari; artinya tepat waktu, isinya tidak basi, dan sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal/sekitar tempat pembelajaran.
7.      Manfaat; artinya isinya bernilai, mengandung manfaat, tidak mubazir atau sia-sia, apalagi merusak.



Source of :       Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT.pdf
                        Pengembangan_media_Pembelajaran.pdf
                        Ppt Dr. Sujarwo, M.Pd       
Media-pembelajaran-keaksaraan2 staff.ac.id.uny.pdf